Jumat, 21 Agustus 2015

Pengaruh pemberian air gula dengan intentitas yang berbeda terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.
Ciri-ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda.Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.
Air memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari air ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Air digunakan biji untuk berimbibisi, atau mengaktifkan biji yang sedang dalam masa dorman (istirahat).
 Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Dengan latar belakang di atas, kami bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian, guna menyelidiki pengaruh air pada proses perkecambahan dan perkembangan kecambah. Yang kami beri judul, “Pengaruh Volume Air gula terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah pada Biji Kacang Hijau.
 Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh jumlah air pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi pemberian kadar air yang berbeda pada tanaman kacang hijau.

1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tahap pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diberi air gula  ?
2. Bagaimanakah pengaruh pemberian air gula terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
3. Apakah volume air gula berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kecambah?


1.3. Tujuan Penelitian
1.  Mengetahui  tahap pertumbuhan tanaman kacang  hijau yang diberi air gula.
2.  Mengetahui  pengaruh air gula terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
3.  Mengetahui  perbedaan pertumbuhan tanaman dengan pemberian volume air gula yang berbeda.
4.  Untuk mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah.

1.4. Manfaat Penelitian

1.  Bagi praktikan dapat mengetahui tahapan pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan faktor eksternal air gula.
2.      Bagi pembaca dapat menambah wawasan umumnya tentang pengaruh air gula dan volumenya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
3.      Bagi pengamat pertanian dapat menjadi bahan kajian dalam sektor pertanian yang dapat diimplementasikan dalam masyarakat.















































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

1. Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Tanaman
       Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
Dalam fisiologi tumbuhan air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
a. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
b.Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah aktivitas fisiologisnya rendah.
c. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
d. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia
e. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi, sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
f. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati.



2. Tanaman Kacang Hijau
a.                        Klasifikasi
Kerajaan :           Plantae
Divisi                  :           Magnoliophyta
Kelas                  :           Magnoliopsida
Ordo                   :           Fabales
Famili                 :           Fabaceae
Genus                 :           Vigna
Spesies               :           Vigna radiata

     b. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Struktur biji Kacang Hijau




2.2 Hipotesis
       Intensitas pemberian air gula mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang hijau.










BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian
Waktu : selasa/ 4 agustus 2015 – senin/ 10 agustus 2015
Tempat : Di kamar dengan pencahayaan sedang dan cenderung redup saat lampu tidak dihidupkan.

B. Sasaran Penelitian
Populasi           : Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiata)
Sampel             : 12 biji kacang Hijau

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
·       Variabel Bebas        : Takaran air gula
·       Variabel Terikat      : Tinggi batang dan jumlah daun
·       Variabel Kontrol     : Konsentrasi larutan gula, biji kacang hijau, tinggi kapas dalam botol.
D. Alat dan Bahan
·      Air
·      gula
·      Kapas
·      4 gelas aqua bekas
·      12  biji kacang hijau
·      Rol
·      Sendok makan

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Rendam 16 biji kacang hijau kira-kira 1 jam.
3. Masukkan  satu sendok makan gula pasir ke dalam satu gelas air untuk membuat  larutan gula.
4. Lalu letakkan kapas setinggi  5 cm pada keempat gelas aqua bekas. Setelah itu tanamlah biji kacang hijau yang telah direndam tadi ke dalam gelas yang masing-masing sebanyak 3 biji
5. Kemudian masukkan 10ml (1,5 sdm) air gula pada gelas pertama, 20ml (3 sdm) pada gelas kedua, 30ml (4,5 sdm) pada gelas ketiga, dan 40ml (6 sdm) pada gelas keempat. Beri tanda pada masing-masing gelas.
6. Ukurlah tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari dengan penggaris.
7. Amati perbedaan-perbedaan tinggi yang terjadi antara tanaman di keempat gelas
8. Catat hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel hasil penelitian dengan menggunakan     pulpen.
9. Lakukan pengukuran selama 6 hari dan buatlah tabel beserta grafiknya.



















BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Tabel Pengamatan panjang batang 
Hari ke-
Gelas 1
Gelas 2
Gelas 3
Gelas 4
1
0.1
0.3
0.2
0.2
2
0.2
0.5
0.4
0.3
3
0.2
0.8
0.7
0.5
4
0.3
1.2
1.0
0.8
5
0.4
1.5
1.3
1.1
6
0.5
1.9
1.4
1.2
*diambil berdasarkan kecambah yang paling tinggi.
Kondisi batang dan kotiledon yang terangkat ke atas lebih tebal dibanding kecambah kacang
hijau normal. Pada gelas 3 dan 4 air sudah mulai menggenang dikarenakan kelebihan air.
Tabel Pengamatan pertumbuhan daun
Hari ke-
Gelas 1
Gelas 2
Gelas 3
Gelas 4
1
0
0
0
0
2
0
0
0
0
3
0
0
0
0
4
0
0
0
0
5
0
0
0
0
6
0
0
0
0

Plumula tidak kunjung keluar dari celah kotiledon meskipun telah menyembul namun bakal plumula tersebut tidak berwarna hijau, cenderung coklat.

B. Pembahasan
Pada tabel dan grafik di atas dapat kita dapat melihat pertumbuhan optimal diantara keempat gelas adalah gelas 2 yang memiliki intentitas penyiraman 20 ml per hari. Kondisi gelas dua juga tidak tergenang oleh air sehingga gelas dua mendapatkan kelembaban yang pas. Dilain pihak, kondisi gelas satu berjamur karena tidak mendapatkan kelembaban yang pas untuk pertumbuhan kacang hijau. Kecambah rentan terkena jamur, sehingga perlu perhatian ekstra dari praktikan. Pada gelas tiga, kondisi gelas sudah tergenang oleh air dan sudah lewat ambang batas kelembaban sehingga pertumbuhan kecambah tidak maksimal. Gelas empat sudah sangat tergenang oleh air gula bahkan seluruh batang terendam air dan sudah sangat melewati ambang batas kelembaban sehingga pertumbuhan kecambah tidak maksimal.
Hasil diatas menunjukkan bahwa glukosa dan air sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan kecambah. Selanjutnya tanaman yang diberikan perlakuan larutan gula, tanaman tumbuh dengan signifikan atau lebih lambat dibandingkan dengan pemberian larutan lainnya. Hal tersebut terjadi karena senyawa gula terhadap tanaman seringkali dikaitkan dengan kegiatan metabolisme gula. Namun dari referensi didapatkan bahwa gula dapat berperan sebagai isyarat pengatur yang mengontrol ekspresi beberapa gen yang terlihat dalam siklus kimia tumbuhan.
       Glukosa yang merupakan suatu hasil produksi dari senyawa sukrosa dengan enzim yang terhidrolisis asam dapat berguna sebagai bahan penyimpan energi yang akan digunakan oleh sel-sel untuk melakukan metabolisme. Selain itu gula juga terlibat dalam control tumbuhan dan penuaan tanaman. Dengan tidak tersedianya glukosa dari luar menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada tanaman hanya pada tahap perkembangan daun saja.























BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Larutan gula menurut referensi memang baik untuk pertumbuhan tanaman, namun hanya sebagai pupuk dikarenakan glukosa berguna untuk metabolisme sel. Larutan gula tidak sebaiknya digunakan untuk kecambah, hasil ini dapat dilihat dari percobaan di atas, tinggi tanaman tidak bertambah secara cepat ketika diberi larutan gula, apalagi ketika larutan gula tersebut diberi dengan intentitas yang melebihi batas.
B. Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan pertumbuhan kecambah. Semoga karya ilmiah ini dapat digunakan sebaik baiknya demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang pangan.