Jumat, 21 Juli 2017

Faktor Risiko Tingginya Prevalensi Gastritis di Sumatera Barat

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Faktor risiko tingginya prevalensi gastritis di Sumatera Barat”.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Lilimiwirdi, S.S., M.Hum. selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini, serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
 

Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya upaya pencegahan penyakit gastritis.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
 

                                                                            Padang, Mei 2017






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Dalam tubuh manusia banyak terdapat sistem yang saling kerja sama dalam mempertahnkan kehidupan. Sistem pencernaan merupakan salah satu system yang penting dalam tubuh karena hasilnya nanti berupa energi yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kelangsungan hidup setiap sel di tubuh.  Sistem pencernaan melibatkan organ-organ penting, salah satunya adalah lambung. Di Lambung nantinya terjadi pemecahan dan penyerapan karbohidrat dan lapisan mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCL) yang dalam kadar normal fungsinya sangat penting. Lambung (gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada dinding lambung, jika pola hidup seperti pola makan dan diet yang tidak normal atau mengkonsumsi jenis obat-obatan bisa mengakibatkan gastritis atau maag.
Gastritis atau yang secara umum dikenal dengan penyakit maag merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kita dengar dalam kehidupan seharihari. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronis. Gejala gastritis antara lain adalah rasa terbakar di perut bagian atas, kembung, sering bersendawa,mual-mual dan muntah(1) .
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik Penyakit Dalam. Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri(3). Badan penelitian kesehatan dunia WHO pada tahun 2012, mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik(4).
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010, gastritis merupakan peringkat ke lima dari 10 besar penyakit terbanyak pasien rawat inap yaitu 24,716 kasus dan peringkat ke enam dari 10 besar penyakit terbanyak rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia yaitu 88,599 kasus(5,6). Angka 3 kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dan angka kejadian gastritis tertinggi mencapai 91,6% yaitu di kota Medan, lalu di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar 46%,Jakarta 50%, Bandung 32,5%,Palembang 35,35%,Aceh 31,7%, dan Pontianak 31,2%(7). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat tahun 2013 dan data tahun 2014 menurut urutan 10 besar penyakit terbanyak diSumatera Barat gastritis menempati urutan ke 2 (dua) dengan jumlah penderita sebesar 202.138 kasus(8).
Penyakit gastritis merupakan penyakit pencernaan sehingga pengaturan zat makan yang masuk merupakan faktor utama untuk menghindari gastritis. Penyakit gastritis dapat disebabkan antara lain: kurang memperhatikan pola makan, obat-obatan, alkohol, infeksi bakteri, kondisi stres dan penyakit. Selain itu beban kerja yang tinggi ditambah berbagai persoalan hidup yang tak kunjung selesai membuat orang cenderung dihinggapi penyakit gastritis. Pencegahan gastritis dilakukan dengan memperhatikan pola makan dan zat-zat makanan yang dikonsumsi seperti mengurangi makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung dan kurangi stres.
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental yang merupakan salah satu pemicu munculnya gastritis karena dapat menyebabkan aliran darah ke mukosa dinding lambung berkurang sehingga terjadi peningkatan permeabilitas dinding lambung. Stres menyebabkan sistem saraf di otak yang berhubungan dengan lambung mengalami kelainan karena ketidakseimbangan. Stres juga mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang bisa merangsang produksi asam lambung secara berlebihan. Selain itu stres dapat menimbulkan dampak negatif lain bagi individu yaitu pada fisiologis berupa keluhan seperti sakit kepala, sembelit, diare, sakit pinggang, urat tegang pada tengkuk, tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut, maag, berubah selera makan, susah tidur dan kehilangan semangat.
Gastritis merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Penyakit ini dianggap remeh dan sering dianggap penyakit yang sederhana, sehingga penderita cenderung mengobati sendiri. Akibat pengobatan yang salah ataupun tidak tuntas penyakit ini kerap kambuh dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dampak gastritis dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya suatu luka dalam perut yang dapat menimbulkan nyeri ulu hati yang sangat perih. Luka pada dinding lambung seringkali karena peningkatan pengeluaran asam lambung selanjutnya akan meningkatkan motilitas lambung dan jika dibiarkan lebih lanjut dapat menyebabkan tukak lambung, pendarahan hebat, dan kanker. Kanker lambung masih menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor dua di dunia. Terjadinya kanker lambung 4 pada dasarnya di dahului terjadinya tukak lambung atau gastritis. Apabila pertolongan terlambat dilakukan maka hal yang fatal dapat terjadi.
Melihat data dan keterangan di atas maka hal ini menunjukkan bahwa permasalahan gastritis memiliki tingkat keseriusan yang cukup tinggi dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya di Provinsi Sumatera Barat. Untuk itu maka peneliti tertarik mengetahui “Faktor risiko tingginya prevalensi gastritis di Sumatera Barat”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengkaji “Faktor risiko tingginya prevalensi gastritis di Sumatera Barat”.


1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum Untuk mengetahui apa aja faktor resiko tingginya prevalensi gastritis di Sumatera Barat
1.3.2 Tujuan Khusus
1.       Mengetahui tentang pengertian gastritis
2.       Mengetahui tentang penyabab gastritis
3.       Mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis
4.       Mengetahui tentang penyebaran penyakit gastritis di Sumatera Barat.
5.       Mengetahui tentang pencegahan gastritis
6.       Mengetahui tentang perawatan gastritis dirumah
7.       Mengetahui tentang pengobatan gastritis.
1.4 MANFAAT
1.       Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang faktor risiko upaya pencegahan penyakit gastritis.
2.       Sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakat tentang hubungan pola makan dan stres dengan kejadian gastritis.
3.       Dapat dijadikan dasar dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan gastritis


Minggu, 23 Oktober 2016

PRINSIP ISLAM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PRINSIP ISLAM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

 








OLEH :
KELOMPOK 9
MEUTIA SAVITRI (1610311026)
RAHMA TRIANI (1610311052)


FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN PROFESI DOKTER
T.A 2016/ 2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul "Prinsip Islam dalam Pelayanan Kesehatan" tepat pada waktunya. 

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami, bapak Dr. H. Syar’i Sumin, MA yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini. 

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
 
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya. 

Padang, 30 September 2016

                                                                       Penulis








PEMBAHASAN
              Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya.   Dalam hubungan kesehatan terdapat proses pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang dilakukan oleh pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya. Tempat pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat umum dimana seluruh kalangan masyarakat akan berinteraksi disana. Diantaranya seperti rumah sakit, klinik, puskesmas, dan lain lain.
              Isyu pelayanan kesehatan yang Islami sampai saat ini terus saja bergulir. Hal ini disebabkan ratusan rumah sakit telah didirikan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam. Sampai saat ini belum ada formulasi yang sempurna  tentang pelayanan kesehatan yang Islami di rumah sakit-rumah sakit Islam tersebut.
              Beberapa pertanyaan yang mendasar yang perlu dicarikan jawabannya yaitu bagaimana aplikasi prinsip islam dalam pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit. Sebagai seorang dokter, kita harus bertindak profesional sesuai kaidah dasar kedokteran serta prinsip prinsip islam sehingga tercapai pelaksanaan asuhan kesehatan yang bermutu dan sesuai syariat islam.
              Pada kode etik kedokteran terdapat point-point pada tiap-tiap babnya yaitu antara lain; kewajiban umum, kewajiban dokter terhadap pasien, kewajiban dokter terhadap team sejawat, dan kewajiban dokter terhadap diri sendiri.
              Dalam kode etik kedokteran ( Islamic code of medical Etyhics), yang merupakan hasil dari First international conferenceon Islamic Medicine yang diselenggarakan pada 6-10 Rabi’al awwal 1401 M di Kuwait dan selajutnya disepakati sebagai kode etik kedokteran islam, dirumuskan beberapa karakteristik yang semestinya dimiliki oleh dokter muslim (tenaga kesehatan umumnya). Isi kode etik kedokteran islam tersebut terdiri atas dua belas pasal. Rinciannya disebutkan : Pertama, definisi profesi kedokteran. Kedua, ciri-ciri para dokter. Ketiga, hubungan dokter dengan dokter. Keempat, hubungan dokter dengan pasien. Kelima, rahasia profesi. Keenam, peranan dokter di masa perang. Ketujuh, taggung jawab dan pertanggungjawaban. Kedelapan, kesucian jiwa manusia. Kesembilan, dokter dan masyarakat. Kesepuluh, dokter dan kemajuan biomedis modern. Kesebelas, pendidikan kedokteran. Keduabelas, sumpah dokter.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk pelayanan kesehatan, yaitu :
a. tuntunan agama untuk dokter
1)      Dokter harus terampil dan sehat
Ø  Jasmani
§  Penampilan
§  Lisan
§  Pelayanan
§  Ibadah
Ø  Rohani
§  Ilmu
§  Hati
§  Akhlak
§  Tauhid
2)      Melakukan B3 secara Total
Ø  Berniat
§  Hati yang tulus
§  Akidah yang benar
§  Tawakal yang mantap
Ø  Berbuat
§  Berilmu tentang hukum islam
§  Selalu menambah ilmu sesuai kemajuan Iptek
Ø  Bersikap
§  Pertanggung jawaban
§  Pengamalan ‘afiyat
§  Penampilan dan Pelayanan yang baik
§  Perilaku dan Lisan yang sejuk
b. tuntunan agama tentang pencegahan penyakit
1)      Menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi
Ø  Wudhu
Ø  Mandi
Ø  Sunnah Sunnah Fitriyah
Ø  Menjaga kebersihan peralatan keseharian
Ø  Menjaga kesehatan Jiwa
2)      Menjaga Kebersihan lingkungan
Ø  Sumber Air
Ø  Jalan Umum
Ø  Tempat peristirahatan dan Umum
Ø  Halaman
3)      Menjaga dan melaksanakan prinsip pencegahan hal hal khusus seperti penyakit menular dan lain lain
c. Pahami dan amalkan petunjuk para tokoh kedokteran islam terutama Al Razi
    Beliau menjelaskan sifat dan prilaku sebagai tenaga kesehatan yang disingkat disingkat dengan TAAASHIIIQ, yaitu Tauhid, Akhlaq, Amanat, Adli, Shidqi, Haqqi, Ilmiati, Ibadati, Iklashi, Qashdi.
              Melihat bagaimana besarnya amal dan pengabdian yang diberikan oleh dokter dan tenaga para medik, maka islam menganjurkan beberapa sifat-sifat yang harus dipunyai antara lain :
1. Beriman
Sebab tanpa iman segala amal saleh sebagai dokter dan tenaga para medis akan hilang sia-sia dimata Allah. (Q.S Al ashr : 1-3)
2. Tulus-ikhlas karena Allah (Q.S Al-bayyinah :5)
3. penyantun
Artinya ikut merasakan penderitaan orang lain dan Karena itu suka menolong orang lain dalam kesukaran. (Q.S Al-baqarah : 263)
4. Peramah
Bergaul dengan tidak kaku dan menyenangkan. (Q.S Ali Imran : 159)
5. Sabar
Tidak lekas emosionil dan lekas marahQ.S Asy syura :43)
6. Tenang
Tidak gugup betapa pun keadaan gawat. (Dalam sabda Rasulullah : “Tetaplah kamu bersikap tenang” riwayat At thabrani dan Bhaiqi)
7. Teliti
Berhati-hati, cermat dan rapi
8. Tegas
Terang,nyata, dan tidak ragu-ragu.
9. Patuh pada peraturan
10. bersih, apik , suci. (Q.S At taubah : 108)
11. Penyimpan rahasia (Q.S An-nisa 148)
12. dapat dipercaya (Q.S Al mu’minun : 1-11)
13. bertanggung jawab (Q.S Al isra’ : 36)[16]
              Di dalam literatur lain, terdapat karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kesehatan, khususnya dokter adalah menurut Ja’far Khadim Yamani, ilmu kedokteran dapat dikatan islami, mempersyaratkan dengan 9 karakteristik, yaitu :
1.      pertama, dokter harus mengobati pasien dengan ihsan dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Al-Qur’an.
2.      Kedua, tidak menggunakan bahan haram atau dicampur dengan unsure haram (Q.S Al-Baqarah : 219).
3.      Ketiga, dalam pengobatan tidak boleh mengakibatkan mencacatkan tubuh pasien, kecuali sudah tidak ada alternative lain.
4.      Keempat, pengobatannya tidak berbau takhayyul, khurafat, atau bid’ah.
5.      Kelima, hanya dilakukan oleh tenaga medis yang ,menguasai di bidang medis.
“jika suatu perkara diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR.Bukhari)
“Barang siapa melakukan suatu pengobatan sedangkan sebelumnya Ia belum pernah mengalami urusan pengobatan itu maka Ia harus mempertanggung jawabkan urusannya.” (HR.Abu daud dan Nasa’i)
6.      Keenam, dokter memiliki sikap-sikap terpuji, tidak pemilik rasa iri, riya, tkabbur, senang merendahkan orang lain, serta sikap hina lainnya.
7.      Ketujuh, harus berpenampilan rapi dan bersih. (QS. Al muddatsir: 4-5)
8.      Kedelapan, lembaga-lembaga pelayanan kesehatan mesti bersikap simpatik.
9.      Kesembilan, menjauhkan dan menjaga diri dari pengaruh atau lambing-lambang non-islami.
              Disamping itu menurut Dr. Zuhair Ahmad al- Sibai dan Dr. Muhammad ‘ali al-Ba dalam karyanya Al-Thabib, Adabu wa Fiqhuh (dokter, Etika, dan Fiqih Kedokteran), antara lain dikemukan bahawa dokter muslim harus berkeyakinan atas kehormatan profesi , menjernihkan nafsu,lebih mendalami ilmu yang dikuasai, menggunaka metode ilmiah dalam berfikir, kasih sayang,benar dan jujur, rendah hati, bersahaja dan mawas diri.
a. Berkeyakinan dan kehormatan atas profesi
Bahwa profesi kedokteran adalah salah satu profesi yang sangat mulia tapi tergantung dengan dua syarat, yaitu :
- dilakukan dengan sngguh-sumngguh dan dengan penuh keikhlasan
- menjaga akhlak mulia dalamperilaku dan tindakan-tindakan sebagai dokter
Disamping itu, dokter selalu menjadi tumpuan pasien, keluarga, masyarakat , bahkan bangsa. Mengingat kedudukan profesi kedokteran tersebut, seharusnya dalam menjalankan profesinya tidak hanya berfikir tentang materi tetapi lebih kepada pengabdian dan perbaikan umat. Keyakinan akan kehormatan profesi tersebut merupakan motivator untuk memelihara akhlak yang baik dalam hubungannya dengan masyarakat.
b. berusaha menjernihkan jiwa
Kejernihan jiwa akan menentukan kualitas perbuatan manusia secara keseluruhan, jika seseorang termasuk dokter hatinya jernih maka perbuatan akan selalu positif.
c. lebih mendalami ilmu yang dikuasai
Dalam hadist nabi disebutkan bahwa mencari ilmu merupakan kewajiban sepanjang hidup. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu pengetahuan iytu dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan. Karena itu, agar setiap dokter tidak ketinggalan informasi dan ilmu pengetahuan dan lebih mendalami bidang profesinya, maka dituntut untuk selalu belajar. Dalam islam sangat ditekankan dalam mengamalkan segala sesuatu agar dilakukan secara professional dan penuh ketelitian.
d. Menggunakan metode ilmiah dalam berfikir
Bagi dokter muslim diharuskan dalam berfikir menggunakan metode ilmiah sesuai dengan kaidah logika ilmiah sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran modern. Ajaran islam sangat menekankan agar berfikir atau merenung terhadap berbagai sebab, tujuannya agar mendapat keyakinan yang benar.
e. Memiliki rasa cinta kasih
Rasa cinta kasih adalah cahaya yang timbul dari hati yang terdalam, dia akan dapat menyinari orang lain, alam semesta dan segala sesuatu. Cahaya itu kemudian memantul kepada dirinya sendirinya dan melimpah kepadanya kejernihan, kerelaan, dan kemantapan.
f. Keharusan Brsikap Benar dan Jujur
Benar dan jujur bagi seorang dokter yang selalu berkomunikasi dengan masyarakat merupakan keharusan agar mendapat kepercayaan dari pasien dan masyarakat. Yang dimaksud dengan benar dan jujur disini adalah sifat yang komprehensif mempunyai banyak makna, termasuk menepati janji dan menunaikan amanah. Al-qur’an sangat menekankan sikap benar dan jujur, diantaranya terdapat dalam firman Allah SWT ( Q.S At-taubat : 119)
g. Rendah hati (tawadhu)
Setiap orang, terutama orang yang melayani kepentingan umum termasuk dokter dituntut bersifat rendah hati. Sifat yang sering membuat seseorang dijauhi dalam pergaulan biasanya karena kesombongan dan keangkuhan. Kesombongan dan keangkuhan biasanya lahir karena ada perasaan, ilmu, atau pengaruhnya. Ajaran islam sangat mengecam perbuatan angkuh dan sombong. Disisi lain dijelaskan bahwa Allah akan mengangkat derajat ornag yang merendahkan diri (tawadhu).
h. keadilan dan keseimbangan
dokter termasuk orang yang banyak berurusan dengan masalah manusia dan kemanusiaan. Kehidupan seseorang termasuk dokter sangat ditentukan oleh kualitas hubungan dengan masyarakat itu. Ajaran islam sangat menganjurkan untuk berperilaku adil dan berkeseimbangan dalam berbagai urusan, tidak berkelebihan atau over acting dalam gaya hidup, khususnya dalam masalah tarif praktek,dan bayaran seghingga mengurangi dan menodaiprinsip-prinsip yang mesti dijunjung tinggi sebagai pelayan masyarakat.
i. Mawas diri
Mengingat tugas dokter melayani masyarakat dan tanggung jawab menyangkut nyawa dan keselamatan seseorang. Mereka sering menjadi sasaran tuduhan, itu dsebabkan adanya anggapan masyarakat yang menganggap bahwa mereka adalah ornag yang paling mengetahui rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri, seorang dokter muslim akan sadar atas segala kekurangannya sehingga di masa mendatang akan memperbaikinya, juga akan terhindar dari berbagai sifat tercela lain seperti sombong, riya, angkuh, dan lainnya.
j. ikhlas, penyantun, ramah, sabar, dan tenang.
Dokter muslim juga harus ikhlas dalam menjalankan pekerjaannya, semua dilakukan sebagai ibadah untuk mencari ridha Allah. Berbuat ikhlas sangat dituntut dalam islam, sebagai mana dinyatakan dalam Al-Qur’an (Q.S Al-Bayyinat:5).
Dokter muslim juga dituntut penyantun, ikut merasakan penderitaan orang lain sehingga berkeinginan untuk menolongnya. Dokter muslim juga dituntut ramah, bergaul dengan luwes, dan menyenangkan. Juga dituntuk bersikap sabar, tidak emosional dan lekas marah, tenang penyantun, ramah, sebagaimana dianjurkan dalam ayat Al-Qur’an (Q.S ali imran: 159) Dokter muslim juga dituntut bersikap tenang, tidak gugup dalam menghadapi segawat apapun.










DAFTAR PUSTAKA

Suara Muhammadiyah. Edisi 20-02. Prof.Dr.dr.H. Rusdi Lamsudin, M.Med.Sc, SpS(K). Nuansa
Pelayanan  Kesehatan yang Islami di Rumah Sakit Islam.

Sumin, Syar’i. 2013. Islam dan Kedokteran. Pena Utama : Jakarta



Senin, 25 Juli 2016

Alhamdulillah :3

Hello gengs, balik lagi nih.
Alhamdulillah, aku diterima di salah satu universitas negeri di kota ku, aku kuliah di fakultas kedokteran jurusan pendidikan dokter. :3333
rasanya ga kepalang seneeeng bgt
kayak yaah, ga sia sia usaha selama ini
tapi, buat kedepannya banyak tantangan baru nih, buat ngadapin ospek, buat jadi mahasiswi fk yg baik, lulus cumlaude,. tapi, jalanin aja ya kayaknya, kalo dipikirin sekarang ntar mumet :v
btw, aku mungkin bakal sharing info ttg fk dan segala pernak perniknya. mulai dari ospek, kesan tahun pertama, pembelian buku dan macem2 deh, aku mau nulis pengalaman aku ceritanya :v
tapi belum tau dimana, apa bikin ask.fm aja yah? duh,  belum tentu juga sih ada yg nanya
tapi pengen aja, udah bisa jadi manusia berguna dari sekarang2 ni, pengen juga sharing info kesehatan.
stay tune yak wkwkw...
salam hangat.

Senin, 11 April 2016

LIBUR PANJANG



Hello All,
sekarang gue berada di penghujung masa SMA gue. yup, sekarang gue udah kelas 3, udah selesai UN, dan sedang menghadapi liburan panjang sebelum masa intensif SBMPTN dimulai. but, i stuck at home. gue bingung mau ngapain. padahal selama ini, rasa pengen cepet cepet liburan itu sangat mneggebu gebu, gue pengen banget segera menghabiskan libur gue dengan kegiatan yang ga bisa gue lakukan ketika gue masih kelas 3, yaitu nonton drama korea, baca novel dan tidur siang. di awal rasanya sangat menyenangkan menjalani itu semua. namun lama kelamaan gue mulai bosen, bahkan lebih bosen daripada gue di kelas 3 dulu, lebih bosen dibanding gue stuck belajar buat kelulusan.

darisitu gue simpulkan, sejatinya orang orang bakal bahagia kalo dia sibuk, sibuk akan kegiatan bermanfaat maksudnya. namun, sebagian orang memilih malas. meskipun dulu gue capek sekolah, tapi gue bahagia kalo akirnya gue dapat hasil yang bagus karena kerja keras gue. coba aja kalo gue males, apa hal baik yang bisa dihasilkan dari kemalasa coba?

jadi intinya, kita harus selalu sibuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, ga boleh berlarut larut dalam kemalasan. karena semua orang berhak bahagia dan mendapat hasil yang baik atas kerja kerasnya.
^^

Senin, 01 Februari 2016

SOAL LATIHAN OLIMPIADE BIOLOGI SMA (4)

Read the question and following answer below, choose the right answer and write your reason if the is the rounded rectangle below the answer. Your point is based on your reason. If the space is not enough, write your reason at the back and give the number of the question. Good Luck ^_^
“Tak ada jalan pintas untuk sukses. Tetap bekerja keras dan berdoa. MAN JADDA WA JADA!”
1. Andaikan frekuensi alel A dalam satu populasi = 0.97. alel tersebut dapat bermutasi menjadi alel a (frekuensinya mulai dari 0.03) dengan laju mutasi 0.004 mutasi/generasi. Alel a juga bisa bermutasi menjadi alel A dengan laju mutasi 0.001 mutasi/generasi. Maka frekuensi kesetimbangan alel a dan A, masing-masing adalah. .
A. 0.030 dan 0.970
B. 0.031 dan 0.966
C. 0.800 dan 0.200
D. 0.500 dan 0.500
E. 1.000 dan 0.000









2. Selain menggunakan sistem saraf, keseimbangan tekanan darah juga dapat diatur secara
hormonal. Sistem hormonal mengatur tekanan darah dengan 3 mekanisme yaitu mengatur
kardiak output, mengatur resistensi pembuluh darah perifer, dan mengatur volume darah.
Berikut ini adalah hormon-hormon yang bekerja untuk fungsi tersebut:
1. Epinefrin
2. Angiostensin II
3. Aldosteron
4. Anti natriuritik peptida
5. ADH
Kelompokkanlah ke 5 hormon diatas berdasarkan mekanisme sistem hormonal dalam
mengatur tekanan darah
Mekanisme Hormon

Nama Hormon
Mengatur kardiak output


Mengatur resistensi pembuluh darah perifer



Mengatur volume darah



3. Selama fotosintesis, karbohidrat dibuat oleh tumbuhan:
A. selama reaksi terang
B. dari oksigen, air, dan tiga molekul karbondioksida
C. di grana
D. di stroma
E. agar dapat memulai reaksi terang
 










4. Jika sel sperma dari tumbuhan Pinus merkusii mengandung 10 kromosom, maka embrio
Pinus akan memiliki kromosom sebanyak...
A. 30
B. 15
C. 5
D. 20




5. Ketika terjadi kekeringan, tumbuhan dengan mikoriza tetap dapat melanjutkanpertumbuhannya karena...
A. Jamur meningkatkan luas permukaan untuk mengabsorbsi air
B. Tumbuhan memiliki sedikit jaringan bunga karang (spongy mesophyll)
C. Akar tumbuh lebih dalam untuk mencari air
D. Akar melakukan transpor aktif ion

E. Akar tumbuh ke samping untuk mencari air






6. Tabel berikut menunjukkan perbandingan karakteristik sejumlah vertebrata (O-Z).


Vertebrata
Jenis Anggota
Tubuh
Cara
Perkembangbiakan

Suhu Tubuh

Kulit Tubuh
O
Sirip
Vivipar
Konstan
Licinn
P
Kaki
Ovovivipar
Berubah-ubah
Bersisik
Q
Kaki
Ovipar
Konstan
Berambut
R
Sayap
Ovipar
Konstan
Berbulu
S
Tidak ada
Ovipar
Berubah-ubah
Licin
T
Sirip
Ovipar
Berubah-ubah
Bersisik
U
Kaki
Ovipar
Berubah-ubah
Licinnnn
V
Tidak ada
Ovipar
Berubah-ubah
Bersisik
W
Kaki
Ovipar
Berubah-ubah
Kasar, lembab
X
Tidak ada
Ovovivipar
Berubah-ubah
Bersisik
Y
Sayap berselaput
Vivipar
Konstan
Berambut
Z
Kaki
Ovipar
Berubah-ubah
Karapas, plastron

Vertebrata manakah yang tergolong dalam kelas Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia? Berilah tanda X pada kolom yang sesuai.
Kelas
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
Amphibia












Reptilia












Aves












Mammalia














7. Suatu populasi yang berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg memiliki dua alel untuk suatu lokus, A dan a. Jika frekuensi A sebesar 0,7; berapa frekuensi individu heterozigot pada populasi tersebut?
A.
0,09
B.
0,42
C.
0,49
D.
0,51
E.
0,91