Mengejar Impian
Tokoh :
1. LELY RAHMIANTI LUBIS
sebagai Pengamen. Namanya Sulli.
Sifatnya : Penangkut, lola, walau begitu dia orangnya setia sama teman
2. MEUTIA SAVITRI
sebagai Pengamen. Namanya Luna.
Sifatnya : agak ceroboh,profektif,sabar and dia orangnya penyayang. Terutama sama adiknya, Leon.
3. MUHAMMAD FAIZ
sebagai Leon. Sifatnya : anaknya sensitif, anaknya depresi karena banyak masalah, seperti : orang tuanya meninggal dana dia dan kakaknya terpaksa tinggal di gubuk tua dan menjadi pengamen.
4. MUHAMMAD RIZKI
sebagai Preman {jurangan pengemis}.Namanya Bang Taimin.
Sifatnya : pemarah,suka manfaatin orang,jahat.
5. SYORIFAH SHAHAB
sebagai produser bernama Ms.Ann.
Sifatnya : baik,pandai mengetahui bakat terpendam.
6. YOLLA RAHMADIHELMI
sebagai Pengamen bernama Victoria, dapat dipanggil Tia. Sifatnya : keras kepala, suka mencaci but, dia sebenarnya orangnya baik lho.
7. ZULFAH RAHMAH
sebagai Pengamen bernama Liana.
Sifatnya pendiam,disiplin dengan waktu.
PENGENALAN TOKOH
RIZKI : {dengan nada marah} “Mana setoranmu!!?”.
LELY : {dengan wajah ketakutan}“Maaf bang, setoranya nggak ada”.
FAIZ : “Kak, aku lapar..”.
MEUTIA : {menenangkan} “Sabar ya dek, nanti kita beli makanan”.
YOLLA : {membentak dan dengan nada ketus} “ Aku benci Leon. Dasar anak Terlunta-lunta. Gara-gara dia kita nggak dapat uang!”.
ZULFAH : {menatap langit} “ Kapan ya kita bisa berubah? Nggak hidup terlunta-lunta kayak gini”.
RIFAH : “ Hanya saya yang dapat merubah nasib anda!!!!”.
Mentari mulai bersinar pagi ini, melaksanakan tugasnya, menyinari setiap insan yang pergi menunaikan tugas mereka masing-masing, begitu juga dengan ke lima anak ini, Sulli, Liana, Luna, Tia, dan Leon. Mereka terpaksa bangun pagi-pagi sekali dengan semangat hidup yang tinggi. Mereka berharap dengan bekerja keras dan berdoa kepada ALLAH SWT, nasib dan takdir akan mengubah mereka.
DI GUBUK TUA
Liana : {wajah tak sabar}”Cepetan dong, lama banget, ntar bang Taimin dateng lagi”
Luna : (dengan sabar menemani Leon makan) “ya, sabar Li, Leon lagi makan”.
Tia : (wajah cemas) “ayo cepat Leon, ntar bang Taimin datang”.
Sulli : “sabar aja, jangan digituin, ntar Leon keselek lagi”.
Liana : (wajah ceria) “yaudah, kita semangatin aja Leon, biar
makanannya cepat habis”.
All : (bertepuk tangan) “ayo Leon……”.
Mendengar suara ribut-ribut Bang Taimin pun datang.
Bang taimin : {marah-marah} “Eh, kalian ngapain masih pada disini, cepetan pergi ngamen”.
Liana : “Iya bang, nih dah pada mau berangkat”.
Luna : (mengambil peralatan ngamen) “ya bang, kami berangkat, doain ya bang”.
Bang Taimin : (ketus) “iya, iya pergi sana cepetan. Jangan lupa dapet duit banyak ya!”.
Mereka pun sampai di tempat mereka biasanya mengamen. Jalanan penuh dengan keandaraan yang berlalu lalang. Mereka mulai mengamen dengan penuh semangat
Liana : “Temen-temen, biar kita bisa dapet banyak hari ini, kita nyebar aja yah”.
Sulli : {protes}“Ah, gak seru ah, kalo nyebar kan ngumpulnya ntar susah, kita kan harus ngamen sama sama, mana tau, ntar ada yang suka sama penampilan kita terus dijadiin girl band deh…..”
Tia : {sambil ketawa} “hahaha, mimpi banget kamu, ini kan supaya kita dapat banyak uang”
Sulli : {ngambek} “Tapi gak seru tau kalo pisah-pisah, pokoknya aku nggak setuju!”
Liana : “Yaelaaah, kita kan misah buat dapetin duit juga. Biasa aja kali.”
Luna : (melerai) “udah-udah, gitu aja ribut, kapan kita mau ngamen kalo kayak gini terus?”.
Sulli : {dengan wajah cemberut} “Iya, iya, aku ngalah deh, tapi pas sorenya kita ngamen rame rame ya”
Liana : {menyetujui} “Iya, nah sekarang, Sulli, Luna dan Leon kalian pergi ngamen ke utara, aku sama Tia ke selatan, kita ngumpul 5 jam lagi buat makan, OK ?”
Luna : {meraih tangan Sulli” “Ya, baiklah, ayo Leon, Sulli”
Akhirnya mereka pun berpisah. Saat Luna, Sulli dan Leon mengamen.
Sulli dan Luna : (menyanyi sambil memainkan alat musik) “La la….”
Leon : (mengeluh dan berbicara terbata-bata) “Kak, a.. aku capek kak”.
Luna : (khawatir) “Kamu kenapa?”
Sulli : (mengajak Leon ke pinggir trotoar) “Luna, Leon mungkin lelah, biarin aja dia disini dulu, yuk kita ngamen lagi”
Luna : (menatap Leon) “Tapi kan kasihan Leon ditinggal, kalo ada yang gangguin dia gimana Li?”.
Sulli : {mengangguk dan bingung} “Hmmm,iya juga sih....
Leon : {memandang Luna dengan wajah meyakinkan} “Aku nggak apa-apa kok kak disini”
Luna : {agak ragu}“Yaudah, kakak pergi dulu ya.”.
Sulli : {mengajak Luna pergi} “Iya, kamu baik-baik ya”.
Luna dan Sulli pun kembali mengamen, tapi Luna tidak bisa konsentrasi karena terus mengkhawatirkan Leon, sehingga mereka hanya dapat uang sedikit.Tidak terasa 5 jam sudah berlalu. Akhirnya mereka berkumpul di tempat semula sambil menghitung uang dan makan siang.
Tia : {menghitung uang} “5 ribu, 10 ribu, 20 ribu, 30 ribu. Alhamdulillah dalam 5 jam terakhir aku sama Liana Berhasil ngumpulin uang 30 ribu”
Sulli : {wajah murung} “Yaah, kami Cuma dapat 13 ribu”.
Liana : {heran} “lah, kok bisa dapat sedikit, kalian kan bertiga, sedangkan kami cuma berdua”.
Luna : “Maaf,tadi Leon kelelahan,jadinya kami berhenti dulu. Liana : {bijaksana}“Oh, yaudah deh, sekarang kita beli aja makanan di warung depan”.
Tia : (kesal) “lah, terus uang untuk mereka beli makan diambil dari uang kita juga
capek capek kerja, mereka enak aja terima beres”
Sulli : (ikutan kesal) “Salah sendiri, ngapain tadi minta pisah. Luna (wajah merasa bersalah) “Maaf, ini semua salah aku, tadi aku gak konsen gara gara Leon kami tinggal.”
Leon : (menatap Luna dengan perasaan bersalah). salah kamu kok Na, sekarang uang untuk beli nasi kita gabungin aja dari kedua uang kita,”.
Tia : “Iya deh, maaf ya Na Li,.”.
Luna : “Iya, gak apa apa, aku juga”.
Sulli : {megangin perut}. “Udah deh, aku dah gak sabar pengen makan, laper banget nih”
Tia : {ketawa}“Haha dasar kamu, giliran nyari makan cepet banget connect nya”
Sulli : “Ya harus doong, kalo aku gak kepikiran sama makanan, bisa-bisa ko it”
Liana dan Luna : (tertawa)&Leon(tersenyum}
Mereka pun membeli makanan di warung termurah di dekat sana. Mereka pun makan dengan lahapnya. Setelah makan mereka pun kembali mengamen, tapi kali ini mereka mengamen bersama sama. Saat mereka mengamen dari kejauhan nampaklah seorang wanita yang tampaknya kagum akan bakat mereka.
Akhirnya mereka pulang dengan membawa uang yang lebih banyak dari biasanya.
MALAM HARI DI GUBUK TUA
Bang Taimin : {tampang licik}“Akhirnya pulang juga kalian,cepet mana
uang setoran hari ini?”.
Liana : (menjulurkan uang) “ini bang uang nya”.
Bang Taimin : (tersenyum senang) “bagus, akhirnya setoran kalian
banyak juga hari ini yah”
Luna : “Kalo begitu mana makanan buat kami bang?”.Pada. Gua pergi dulu!”
Setelah Bang Taimin pergi.
Liana : (wajah merah padam) “Ih, keterlaluan banget tu orang, pake acara ngelempar lempar makanan lagi”
Tia : “Bener tuh
Leon : (terbata-bata) “Kak, aku laper”.
Luna : “Ya, tunggu Leon, teman-teman, gak usah ribut, nanti
kita pikirin gimana caranya biar kita bebas dari Bang
Taimin, sekarang, cuci tangan kalian”
Setelah semuanya cuci tangan, mereka pun membuka nasi bungkus pemberian Bang Taimin, betapa terkejutnya mereka bahwa di dalam bungkus itu cuma ada nasi putih saja.
Liana :{terkejut}“What?Apaan nih bang Taimin,masa’ kita Cuma
Di kasih nasi doang?”
Tia : {dengan muka cemberut} “Tau tuh mana kenyang nih?”
Luna : “Temen-temen, kita sabar aja. Dari pada kita nggak makan”.
Semuanya mengangguk setuju dan memulai makan. Walaupun mereka hanya dapat nasi tanpa lauk, mereka tetap bersyukur kepada ALLAH. Setelah makan, mereka tidur. Dan mereka berharap, hari esok lebih baik dari hari ini.
KEESOKAN HARINYA
Bang Taimin :{menggedor-gedor pintu} “Bangun-bangun”
Liana : “Bukanya masih subuh bang? Masih ngantuk nih bang”
Bang Taimin : “EGP... Pokoknya kalian harus ngamen sekarang! Nggak
Makan apa?
Sulli : “Ya mau dong bang, tapi kita kan belum salat dan makan”
Bang Taimin : “Gak perlu, pergi sana sekarang!
Liana : {membangunkan Tia dan Luna} “Bangun-bangun...
Leo : “Tapi kak, aku lapar....
Luna : “Ya, nanti di jalan kita beli makanan”
Bang Taimin : {marah} “Eh malah ngobrol . cepet pergi sana!”
Akhirnya mereka pun pergi untuk ngamen. Dengan semangat untuk mencari uang. Saat ngamen pun wanita yang kemaren melihat mereka lagi.
Liana : “Eh lu pada liat wanita pake baju merah nggak? Perasaan dia
Merhatiin kita mulu dari tadi. Kemaren gua juga liat dia
Merhatiin kita juga”
Sulli : “A? Ibu-ibu? Ibu-ibu apaan?
Liana : “Lola amat sih lu... Ya iyalah ibu-ibu.. Masa’ kalian nggak liat.
Tadi dia ada disana.
Tia : “Mana? Nggak ada tuh. Ngapain sih di pikirin. Mungkin ibu
Itu kasian sama kita”
Luna : “ Ya bener, ayo kita ngamen lagi. Mereka pun mengamen lagi.”
Ost lagu
Tiba-tiba Leon pingsan,membuat semua orang terkejut.
Luna : “Leon.... kamu kenapa?
Liana : “Lun, kita harus bawa Leon pulang deh”
Tia : “Tapi kan kita belum dapet uang banyak...
Sulli : “Bener, nanti bang Taimin marah lagi dan bakalan ngusir kita”
Liana : “Udah, masalah bang Taimin nanti kita pikirin.”
Akhirnya mereka membawa Leon pulang ke gubuk tua. Dan mereka bertemu dengan Bang Taimin
Bang Taimin : “Eh kok lu pada cepet pulangnya? Udah dapet uang banyak?
Liana : “Belum bang. Soalnya tadi Leon pingsan.
Bang Taimin : “So, gua harus peduli gitu? Kalian kan bias ninggalin dia di
Pinggir jalan”
Sulli : “Yeelah bang, jahat banget sih. Nanti kalau ada yang terjadi
Sama Leon gimana?
Bang Taimin :“Mana tau gue... Pokoknya kalian harus dapet uang banyak!
Luna : “Ya, maafin kita bang...
Bang Taimin : {dengan nada marah} “Maaf lu bilang?Enak banget lu bilang?
Tia : “Bang, kami janji besok bakalan dapet uang banyak”
Bang Taimin : {marah}“Enak banget lu ngomong! Emang uang bakalan
Turun dari langit!
Sulli : “Tapi bang, kami janji bakalan ngasih uang banyak ke bang”
Bang Taimin : {melempar baju anak-anak} “Halah banyak omong lu pada.
Muak gue liatnya! Nih baju lu pada.. Sekarang pergi dari
Rumah gue sekarang!
Luna : “Tapi bang, tolong kasihani kami. Dimana kami bakalan
Tinggal bang? Si Leon juga sakit bang.
Bang Taimin : “Bukan urusan gue. Pergi sana! Kalian nggak berguna lagi”.
Mereka pun pergi dari tempat tinggal mereka dengan berurai air mata. Mereka bingung mereka bakal tinggal dimana sekarang.
DI JALAN
Tia : {menunjuk Leon }“Eh Leon, gara-gara kamu kita diusir!
Sulli : “Ya bener.Kamu selalu ngerepotin ,selalu membawa masalah
Luna : “Eh, kok kalian myalahin adik aku sih”
Tia : “Emang benerkan yang kita bilang tadi? ADIK KAMU
CACAT,BIKIN REPOT,CUMA NYUSAHIN ORANG AJA
KERJANYA, HIDUP LAGI!!!
Dengan muka sedih Leon pergi menjauh dari mereka
Luna : “Leon..... jangan pergi....”
Liana : {menyusul Luna}“Eh lu pada, jahat.Nggak seharusnya kalian
Berdua kayak gitu”
Sulli : “Ti, kayaknya kita emang jahat. Ayo kita susul mereka
Sulli dan Tia pun menyusul Liana untuk mengejar Luna dan Leon.
Tia : “Leon aku minta maaf ,tapikan semua yang aku bilang fakta”
All : TIA!!!
Tia : “Iya, maaf ya Leon...
Leon : (mengangguk)
Luna : “Ya udah, yang penting dimana kita bakalan tinggal?
Liana : “Kayaknya kita hanya bias tinggal di jembatan”
Sulli : “A?? Jembatan?”
Tia : “Kamu yakin? Disana dingin and banyak nyamuk lagi”
Liana : “ Ya mau gimana lagi.Cuma disana bisa tinggal sementara”.
Mereka terpaksa tinggal di jembatan sementara. Walaupun jembatan dingin and banyak nyamuk disana mereka pun bercerita tentang kisah hidup masing-masing.
Tia : “kenapa yah, hidup kita kayak gini terus, gak kayak dulu”.
Sulli : “ya ti, coba aja kita bisa hidup kayak dulu lagi yah”.
Liana : “kenapa sih kalian ngeluh terus, emang ada apa sama masa lalu kalian?”.
Tia : “kalo aku dulunya lumayan berada, papa punya PT. ASIA Jaya. Tapi bangkrut dan akhirnya Papa dan Mama meninggal gara-gara kecelakaan mobil dan aku sekarang gak punya siapa-siapa lagi”. (mata berkaca-kaca)
Liana : “oh, gitu, aku turut prihatin ya kalo kamu gimana li?”
Sulli : “ya, gak jauh beda sama Tia, papa ku dulu adalah anggota DPR tapi, karna dituduh korupsi papa di pecat dan semua barang- barang kami disita polisi, “
Liana : “lalu papa dan mama kamu sekarang dimana?, papa kamu gak beneran korupsi kan?”
Sulli : “kalo mama udah lama meninggal sedangkan papa mendekam di penjara, aku percaya papa gak mungkin korupsi”. (menunduk)
Luna : (menggenggam tangan Sulli) “ooh, begitu, setidaknya kamu bersyukur masih punya papa, suatu saat kelak pasti papa kamu akan terbukti tidak bersalah dan akan segera dikeluarkan dari penjara”.
Sulli : “iya, aku percaya kok Na, Thanks ya”.
Tia : (memandang Luna) “kalo kamu sendiri gimana Na? Kamu dulu juga kayak aku sama Sulli?”
Luna : (menatap Leon) “hmmm, iya”.
Liana : “kayak gimana?”
Luna : “orang tua aku dulunya jadi pimpinan dua perusahaan yang berbeda, mereka sering sekali pergi ke luar negri meninggalkan aku dan Leon, mereka juga sering sekali bertengkar, hingga akhirnya mereka cerai. Dan papa dan mama akhirnya meninggal saat naik pesawat yang sama saat berangkat ke England”
Tia : (melirik Leon) “trus, kenapa Leon bisa depresi kayak gitu?”
Luna : (menatap Leon) “Leon belum bisa nerima semua itu, dan akhirnya dia jadi kayak gini”.
Tia : “ooh, gitu, maaf ya Leon, selama ini aku ngejek kamu terus”.
Leon : (mengangguk dan tersenyum kea rah Tia)
Liana : “oh begitu yah ceritanya, maaf ya aku selalu marahin kalian kalo kalian ngeluh”
Sulli : “gak papa kok Lian, kita sekarang sadar kok, kalo ngeluh itu bukan jalan yang baik”
Luna : “hmm,, ngomong ngomong kamu gimana Lian?”.
Liana : (menunduk) “aku, aku dari kecil emang hidup dijalan, aku dulu diasuh oleh nenek, tapi sekarang nenek udah meninggal, sedangkan aku gak tau siapa orang tua aku”.
Luna : “yang sabar ya, semoga aja semua yang kita hadapi ini ada hikmahnya, Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya yang bertaqwa”
Tia : “ya, kita harus tetap semangat”.
Sulli : “iyaa, akhirnya kita bisa jadi girlband deh”.
ALL : “SULLLI IIIII...”
Begitulah, setelah bercerita tentang masa lalu mereka yang suram, mereka jadi lebih tenang, mereka pun tertawa bersama dan bertekad untuk meraih impian mereka. Lalu akhirnya mereka tertidur di jembatan.
Liana :{membangunkan} “Ayo semua bangun-bangun...”
Tia : “Males, aku masih ngantuk nih”
Liana : “Ye.. Kemaren dia yang nggak mau tidur di jembatan... Malahan dia
Yang pules tidurnya
Tia : “Biasa aja kali”
Sulli : {menghalau akan terjadi perang dunia 3}“Udah, gitu aja diributin.”
Luna : “Udah yuk, kita ngamen aja. Dan sakalian kita cari rumah, kali-kali
Aja ada yang bagus tapi, murah”
Liana : “Ya lu bener Lun... Ayo deh kita berangkat.
Mereka pun berangkat dengan semangatnya.
Luna : “Gimana kalau kita nyanyi sambil ngedance? Kan keren tuh...
Sulli : “Ide bagus tuh” .
Mereka pun nyanyi sambil ngedance.Walaupun mereka tidak terlalu bias, mereka tetap pede. Orang-orang pun terkagum-kagum melihat mereka. Mereka seperti artis yang lagi naik daun. Mereka mendapat banyak tepuk tangan dari orang-orang.
Mereka pun berpelukan bersama
Sulli : “Wow, ternyata orang-orang pada suka sama penampilan kita”
Luna : “Ya, Alhamdulillah...
Tiba-tiba seorang wanita mendatangi mereka.
Ms. Ann : “Wow, penampilan kalian bagus sekali”
All : “Makasih kak..”
Liana : {berusaha mengingat} “Bukanya kakak yang sering merhatiin kami dari
Jauh?”
Ms. Ann : “Iya, sejak pertama liat kalian, saya sudah tau kalau kalian adalah anak
Berbakat.
Sulli :{menyesal} “Oh, kalau gitu aku minta maaf ya Li, udah bilang kamu
Salah liat”
Liana : “Iya, lain kali percaya sam orang hidup bukan sama orang mati”
Ms. Ann : “Saya adalah produser musik agensi SM ENTERTAINMENT ingin
Mengajak adik-adik untuk bergabung dengan manejement kami.
Tia : “Apa? Kakak nggak bercanda kan? Kita bakalan jadi artis?
Ms.Ann : “Iya, kalian akan menjadi GIRL BAND”
Sulli : “Wow, ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan”
DI PANGGUNG
Liana : “Kami sangat berterima kasih kepada fans kami, karena merekalah
Kami bisa berada disini. Lagu ini buat orang tua kami yang sudah
Tenang disana. Terima kasih atas semua jasa-jasa kalian”
Mereka pun bernyanyi dengan senangnya. Takdir membawa mereka berubah. Mereka percaya kalau berusaha pasti ada jalan. Setiap yang kita lakukan ada resiko dan akibatnya. Percayalah akan mimpi tersebut.
EPILOG
Mereka pun berhasil menggapai impian mereka menjadi girl band yang terkenal. Leon melakukan operasi dan berhasil akan operasinya. kalian penasarankan sama nasib Bang Taimin? Mereka sepakat memberi modal kepada Bang Taimin untuk membuka usaha. Bang Taimin akhirnya insyaf dan kembali ke jalan yang benar.
AMANAT : 1. Jangan pernah menyerah dalam menggapai impian
2. Jangan pernah menyalahkan takdir.
3. Berbuat baiklah kepada siapapun
*drama kelas ix bareng ijul, leon, dan kibot :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar